Serang, Kilas24News.com || Kepolisian Resor (Polres) Serang melaksanakan program Ngariung Iman Ngariung Aman dengan melaksanakan Gebyar Semarak Tahun Baru Islam 1447 Hijriah dan Peringatan Hari Bhayangkara Ke-79 dengan menggelar istigosah dan tabligh akbar, Kamis (26/6/2025) malam.
Acara spritual bertemakan Polisi Untuk Masyarakat yang dihadiri sekitar 3.000 tamu undangan ini berlangsung di Mapolsek Cikande serta menghadirkan Ustadz Muhammad Akrie Patrio sebagai penceramah.
Hadir dalam acara tersebut, Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko, Ketua MUI, ASDA II dan anggota DPRD Fraksi Gerindra Kabupaten Serang, Wakapolres Kompol Fauzan Afifi, PJU Polres Serang, Kapolsek Cikande AKP Tatang, Muspika, tokoh agama dan masyarakat, para Kepala Desa, Pengurus Serikat Pekerja, Santri, Santriwati serta masyarakat lainnya.
Dalam sambutannya, Kapolres menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi pada para kiyai, ustad dan ustadzah serta masyarakat yang berkenan menghadiri dalam kegiatan istighosah merayakan Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah serta peringatan Hari Bhayangkara Ke-79.
Dikatakannya, perjuangan Baginda Rasulullah Muhammad SAW hijrah dari Mekah ke Madinah menjadi pondasi untuk merubah paradigma dari kebatilan menjadi kebaikan, dari gelap gulita menjadi terang benderang.
“Selamat tahun baru, semoga pada tahun 1447 Hijriyah ini menjadi tonggak untuk merubah perilaku dan sifat kita yang kurang baik menjadi lebih baik,” ucap Condro Sasongko.
Kapolres menyatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk refleksi serta memperkuat nilai-nilai spiritual dalam diri setiap personel Polri. Ia mengajak seluruh anggotanya untuk senantiasa bersyukur, bermuhasabah serta memohon doa dalam acara istigosah dan silahturahmi ini.
“Pada istighosah ini marilah kita introspeksi diri untuk menjadi lebih baik dari dari saat ini. Marilah kita memanjatkan doa agar seluruh jajaran senantiasa diberikan kekuatan, keikhlasan, serta perlindungan dalam menjalankan tugas-tugas yang diamanahkan oleh negara,” ujar Kapolres.
Muhammad Akrie Patrio dalam ceramahnya mengatakan bahwa perjalanan hidup manusia di dunia ini melewati tiga tahapan masa yakni masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Masa lalu adalah pengalaman, masa kini adalah kenyataan, dan masa depan adalah harapan. Semua itu memiliki dimensi berbeda dalam menyikapinya namun memiliki keterkaitan yang erat dan menjadi rantai perjalanan hidup yang tak terpisahkan.
“Saya mengajak kepada seluruh jamaah untuk bagaimana menengok perjalanan hidup di masa lalu, menyikapi kondisi masa kini, dan bagaimana mempersiapkan diri menghadapi masa depan,” ucapnya.
Ustadz Akrie mengajak kepada para jemaah yang hadir untuk mengawali Tahun Baru 1447 Hijriyah dengan mengucapkan, Alhamdulillah, Astaghfirullah dan Bismillah.
Kalimat ini merupakan wujud syukur atas karunia Allah yang telah menganugerahkan kesehatan dan umur panjang. Astaghfirullah memohon ampunan atas segala perbuatan salah di masa lalu, serta Bismillah sebagai pembuka kegiatan.
“Alhamdulillah, Astaghfirullah, dan Bismillah menjadi paket awal dalam mengawali tahun hijriah ini agar perjalanan masa lalu, masa kini, dan masa depan dapat menjadi lebih baik dan mendapatkan berkah.